My Other Half, My Man 🤍

Hari ini, aku bangun dengan badan yang terasa lemas, flu datang begitu tiba-tiba, dan tubuhku rasanya nggak enak sama sekali. Liburan yang seharusnya menyenangkan malah dimulai dengan kondisi yang nggak ideal. Bangun siang, sekitar pukul 08.00, aku membuka mata dan menyadari kalau hari sudah mulai berjalan, sementara aku baru terbangun dengan kondisi yang kurang fit.

Tapi, begitu aku membuka mata, aku melihat sesuatu yang membuat hatiku langsung hangat. Suamiku sudah lebih dulu bangun, sudah menyelesaikan pekerjaan rumah—cuci piring, nyapu, mengepel, dan bahkan menyiapkan obat untukku. Aku cuma terdiam, terharu dengan apa yang baru saja kulihat. Ada momen-momen seperti ini yang kadang nggak bisa aku ungkapkan, tapi aku sangat menghargainya.

Tiga tahun lebih kami bersama, dan setiap hari, aku sering merasa dia selalu melakukan lebih dari yang aku harapkan. Setiap kali aku merasa lelah atau kurang sehat, dia akan selalu hadir, bahkan tanpa perlu aku minta. Seperti pagi ini, dia sudah melakukan semuanya dengan penuh perhatian, seakan-akan tanpa beban. Sementara aku, yang mungkin sedikit lebih manja, hanya bisa merasa tersentuh. Aku tidak bisa mengatakan semuanya dengan kata-kata, karena rasanya seperti apa ya... terlalu biasa, tapi hangat. Seperti kebanyakan pasangan yang sudah lama bersama, pasti ada banyak momen yang membentuk kita jadi lebih dekat dan semakin saling memahami.

Aku ingat, dulu aku sering berpikir, betapa beruntungnya aku bisa menikah dengan seseorang yang tidak hanya perhatian, tapi juga penuh pengertian. Aku lihat bagaimana dia memperlakukan ibunya. Sering kali, aku merasa dia memberikan perhatian yang luar biasa kepada ibunya, meluangkan waktu meski kesibukannya padat. Aku selalu terkesan dengan bagaimana dia bisa menjaga dan melindungi orang-orang yang dia cintai, baik itu keluarganya maupun aku. Tentu bukan hal yang mudah meratukan dua wanita, tapi dia melakukannya dengan sangat luar biasa! 

Hehe ingatanku mungkin makin hari bisa aja melupakan memori-memori kecil, yaah melalui tulisan ini aku gamau lupain semua hal kecil yang priceliss yang udah kamu lakuin buat aku, let me remember it!

• Suamiku yang selalu bangun lebih dulu masakin air kalau water heater mati

• Suamiku ga pernah ngomong keras dan ngomelin (kecuali aku duluan) wkwkwk

• Mijetin aku TIAP HARI

• Nafkahin aku dengan layak, royal

• Rajin beresin rumah ga selalu nuntut akuu!

• Sering muji dan lembut

• Selalu mau aku repotin! Selalu kasih aku semangat kerjaan, selalu belain akuuu aaa masih banyak lagi

• Banyak wujudin wishlist akuu, heal my innerchild 🥹

Masih banyaaak lagiiii!!!!!!

Mungkin, banyak orang yang tidak tahu bahwa di balik semua itu, dia juga punya perjuangan dan beban yang dia pikul sendiri. Tapi yang membuatku terharu adalah, meskipun begitu, dia tetap berusaha membuat aku merasa diperhatikan. Bahkan saat dia lelah, dia tetap bisa memberikan perhatian yang aku butuhkan. Dia melakukan semua itu dengan tulus, dan itu bukan sesuatu yang bisa aku ambil begitu saja. Setiap kebaikan yang dia lakukan, meskipun kecil, selalu terasa besar bagi aku.

Namun, seperti halnya hubungan lain, kami juga punya momen-momen yang nggak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat cemburu, marah, atau bahkan kesalahpahaman kecil. Tapi setelah itu, aku selalu merasa menyesal dan sadar kalau semua itu tidak sebanding dengan segala kebaikan yang dia lakukan. Seiring berjalannya waktu, aku belajar bahwa cinta itu tidak hanya tentang momen-momen manis, tetapi juga bagaimana kita bisa saling memahami dan menerima satu sama lain dengan segala kelebihan dan kekurangan. 

Aku selalu ingat bagaimana kondisi kami ketika awal menikah, tapi Allah sangat baik dengan kita. Terus belajar, menyaksikan kamu bertumbuh, berproses dan menjalani step-step baru dalam kehidupan. I’m so proud of you sayang hehe

Aku juga mau minta maaf. Maaf kalau kadang aku nggak bisa jadi istri yang terbaik. Maaf kalau aku sering cemburu, marah, atau kecewa atas hal-hal kecil yang sebenarnya nggak perlu. Aku tahu aku banyak kekurangan, dan aku berusaha untuk menjadi lebih baik. Aku berharap, dengan waktu dan terus belajar, kita bisa menjadi pasangan yang lebih dewasa dan terus hangat serta saling membahagiakan. Aku yakin kita akan melangkah lebih melesat lagi sayangku, kamu udah bahagiakan begitu hebat 2 wanita yang sangat sulit dimengerti, aku dan ibumu. Huhuuuu 😆

Bahkan di tengah situasi yang tak mudah itu, kamu selalu berusaha untuk membuat aku merasa bahagia dan nyaman. Kamu selalu menuruti segala keinginan dan keinginanku, bahkan yang terkadang hanya sekedar daftar panjang wishlistku.

InsyaAllah, Allah selalu jaga cinta kita. Allah selalu hadir dalam setiap langkah perjalanan hubungan kita. Atas izin Allah, kita pasti bisa terus belajar menjadi pasangan yang lebih baik, saling mendukung, dan selalu dalam ridho-Nya. Walaupun ada di momen kita lalai, semoga terus bersama untuk saling mengingatkan. InsyaAllah,  cinta kita bisa terus tumbuh dan bertahan, sampai akhirnya kita mencapai jannah-Nya.

I’m so proud of you (once again), melihat mimpi-mimpimu satu per satu terwujud. Maafin aku ya kalau kadang aku belum bisa menjadi istri yang terbaik, kalau aku sering cemburu, marah, atau merasa kurang. Aku tahu banyak kekuranganku, namun aku berharap kita bisa terus berbenah, untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warahmah.

Aku ingin selalu bersamamu, bukan hanya di dunia ini, tetapi juga sampai ke surga, bersama ibu aku juga. Semoga hidup kita penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan, sayang. Terima kasih telah menjadi suami yang luar biasa.

Allah mudahkan pembaca untuk mendapatkan hal baik yang serupa atau bahkan lebih baik, hindarkanlah tulisan ini dari ain yaAllah, ini hanya mediaku untuk menulis perjalanan hidupku…. Untuk dapat bermanfaat bagi pembaca.

My Man, insyaAllah, Allah Ya-Rahman Ya Rahim selalu melimpahkan keberkahan, keberuntungan dan kebahagiaan dalam hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah yang Tak Lagi Sempurna

Me!!!!!

We Are Learners