Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Forever In My Heart, Ibu! - Part 1

Ibu... Hari ini, Amel kembali berada di rumah masa kecil kita. Di malam yang sendu ini, rumah itu mengingatkan Amel akan semua kenangan bersama ibu. Hampir setahun berlalu, dan kadang Amel masih merasa takut untuk membuka chat dan foto-foto kita yang dulu. It feels like something is missing without you, Ibu... Ibu, Amel sangat merindukan panggilan manja ibu yang selalu membuat Amel merasa spesial. Ibu yang selalu bangga, bahkan dengan pencapaian Amel yang mungkin tak seberapa. I miss that pride in your eyes, ibu. Amel kangen bangeeeetttt sama ibu, ga ada lagi deh yang banggain pencapaian-pencapaian kecil amel hahaa walaupun dulu suka lebay. No one do that sayangkuu! Ibu, maafkan Amel jika belum bisa menjadi yang terbaik untuk ibu. Amel ingin ibu hidup sehat lebih lama, tapi Amel tidak bisa menentang kehendak Allah, qadarullah yah bu... amel setiap hari belajar ikhlas. No one can replace you, sayang. No one will ever love me the way you did, Ibu. Sayangku, cintaku, harapanku, belahan ...

From Quiet to Commanding: My Struggle as an Introvert in a Corporate

Becoming a corporate secretary manager—it's something yang saya nggak pernah bayangkan sebelumnya. Sebagai seorang introvert, posisi ini terasa seperti tantangan besar yang harus saya hadapi dengan segala keterbatasan yang saya rasakan. Rasanya, dunia ini penuh dengan orang-orang yang selalu siap berbicara, berdiskusi, dan memimpin percakapan. Sementara saya, di sisi lain, sering kali lebih nyaman dalam keheningan, mendengarkan, dan merenung. Mungkin karena lingkungan dan pengalaman sebelumnya membentuk saya merasa selalu kurang dan minder. Saya merasa selalu dikelilingi orang yang hebat dan merasa masih kurang dari mereka. Mungkin banyak yang tidak tahu, di balik peran saya yang tampaknya penuh dengan interaksi, presentasi, dan komunikasi dengan banyak pihak, saya sedang berjuang untuk menjadi seseorang yang saya tidak pernah bayangkan sebelumnya: seorang ekstrovert. Sebagai seorang introvert, berbicara di depan publik adalah salah satu tantangan terbesar. Rasanya tubuh ini seola...

Respect: The Silent Bridge That Connects Us All

“Respect is earned, not given.” - Anonymous Respect , meski sering dianggap hal yang sederhana, sesungguhnya adalah salah satu kunci yang sangat penting dalam menjalin hubungan, baik di dunia profesional maupun personal. Namun, ada kalanya kita lupa atau bahkan sengaja mengabaikan pentingnya respect. Di tempat kerja, kita sering menemukan kenyataan bahwa beberapa orang hanya fokus pada tugas mereka sendiri tanpa memperhatikan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Mungkin ini adalah salah satu hal yang paling saya rasakan belakangan ini. Tidak bisa dipungkiri, bekerja dengan tim yang penuh semangat dan saling menghargai adalah dambaan setiap pemimpin. Tetapi, ada saat-saat di mana bonding dan keceriaan itu kurang lengkap tanpa adanya suatu perasaan yaitu saling menghormati? Respect bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, ia harus dibangun dengan konsistensi dan integritas. Ada satu hal yang saya pelajari dalam perjalanan ini: respect bukan hanya soal kata-kata atau pujia...