#7th Country Philippines - Manila si Kembaran Jakarta!

Negara ke #7 — Philippines.

Negara selanjutnya yang aku unlocked aku pilih Philippines.


Kenapa Philippines? Simple aja karena dengan transit Manila harga tiket untuk negara lanjutanku lebih murah! Jadi... sekali mendayung 2 keuntungan ku dapatkan: unlocked new country daan tiket pesawat yang lebih murah... heheee

Aku stay sekitar dua hari saja di manila tapi efektif explore hanya 1 hari 1 malam karena keesokan harinya aku harus flight lagi ke negara selanjutnya. Perjalanan yang super singkat — jadi jujur aku nggak punya ekspektasi apa-apa selain “ya sudah yang penting nambah negara”. Jujur nambah negara baru yang aku kunjungi dan explore itu ada kepuasan tersendiri buat budak corporate sepertiku yang jatah cutinya terbatas, libur terbatas, budgetpun terbatas haha namun tetep pengen keliling duniaa. Ya namanya juga bermimpi yaaa, makanya pelan-pelan aku ingin mewujudkan mimpiku dengan langkah-langkah kecilku. 

Aku terbang dari Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, untuk international flight kayaknya ini pertama kali deh aku terbang lewat terminal 2 dan ternyata antriannya lebih gampang dan jarak gatenya ga terlalu jauh yaa dibanding di Terminal 3. Aku memilih menggunakan maskapai Cebu Pacific, dan pas aku check in ternyata dominasi warga negara Philippines yaah! Aku flight jumat malam biar dini hari aku dah sampai di Manila.

Alhamdulillah proses check in berlangsung lancar, dan kami tiba di pesawat. Eh iyaa, seperti biasa yaa aku pergi bareng sama suamikuu. Yes, we are a traveller couple. Ini adalah dalam rangka misi kita menjelajahiii duniaaa! Dan.... Setibanya di pesawat, kami sedikit shocked yaa dengan bangkunya yang cukup tegak yah haha karena kita pertama kali naik LCC, tapi okelah untuk penerbangan yang ga terlalu lama alias sekitar 4 jam. Nah selesai kita duduk di tempat duduk kita, syukurnya di bangku yang bertiga ini kami hanya berdua, yeay setidaknya kami lumayan leluasa. Setelah pesawat take off, aku kageet masing-masing penumpang kok berpindah tempat duduk ke bangku yang kosong karena emang malam itu lumayan banyak bangku kosong. Culture shocked! Ternyata, banyak penumpang yang tiduran di sepanjang 3 kursi wkwk akhirnya suamiku pun ikutaaan hahahaha baru kali ini nemu maskapai yang selonggar ini aturannya dan ga ditegur sama sekali sama crew cabin! :D



Akhirnyaa... sepanjang perjalanan suamiku tidur nyenyak dengan posisi seperti ituuu! hahaha

Okay... sekitar jam setengah 5 pagi tibalah kami di Bandara Internasional Ninoy Aquino (IATA: MNL) di Manila. Begitu sampai, aku langsung tertuju pandangannya sama beberapa ornamen dan kendaraan khas Philippines lucu juga yaa.... Yes, Jeepney — kendaraan umum paling ikonik di Filipina yang warnanya heboh, lampunya mencolok tapi keren, dan desainnya kayak perpaduan truk militer + carnival haha yang sudah terpampang nyata di bandara.





Oke progress imigrasi berjalan lancar, dan kita istirahat sebentar di bandara sebelum memesan grab. Ya, disini juga menggunakan grab yah... akhirnya aku pesan grab ke hotelku di daerah manila beach walk.
Setelah keluar dari bandara aku cukup kaget dengan vibes dan kondisi manilaaa. Tau ga kenapa?
MIRIP BANGEET SAMA JAKARTA! HAHA tapi gapapa namanya travelling ada aja kan hal-hal baru yang kita temui, termasuk juga akhirnya tau ada negara yang vibesnya paling mirip sama jakarta, kenapa mirip? Haha foto  dibawah ini akan menjawab deh! Ini deh aku kasih dokumentasi dikit yaa seberapa mirip wkwk termasuk juga ternyata di Manila ada Alfamart donggg!





Sepanjang jalan menuju hotel, aku cukup shocked hahaha tau ga kenapaa?
Jalanan rusak, perbaikan di mana-mana, galian proyek yang entah kapan beresnya — persis vibes Kalimalang. Rasanya berasa cuma pergi ke Bekasi akakakaka.

Oke setibanyaa di Hotel, aku hanya menitipkan barang-barangku karena masih pagi karena belum masuk waktu check in. Untungnya diperbolehkan...

Setelah itu, kami menuju ke daerah Intromorus untuk makan Jolibee! Pasti udah pada tau kaann fried chicken jolibee yang terkenal dan enak itu, asalnya dari Philippines loh... 



Setelah ku cobaa, menurutku jujur biasa aja haha, masih enak sabanaaaa! wkwkwk maappp
Lanjut explore daerah Intramuros, kota tua yang penuh sejarah peninggalan penjajahan Spanyol. Baru masuk area tembok kotanya saja, energinya sudah beda — selow, klasik, dan terasa seperti masuk halaman sejarah.

Di sepanjang tembok, berjajar pedicab — becak khas Filipina dengan para drivernya menawarkan tur. Akhirnya kami tertarik untuk tour menggunakan Pedicab! Duduk berdampingan di bangku kecil di samping roda sepeda, dengan atap yang berisik tiap kena angin, serasa nostalgia naik becak waktu kecil… tapi kali ini di Manila.











Si driver merangkap tour guide dan sepanjang perjalanan dia bercerita tentang gerbang Fort Santiago, penjara José Rizal, San Agustin Church, Manila Cathedral, Casa Manila, Baluarte de San Diego dan berakhir di Binondo–Intramuros Bridge. Walaupun kawasannya berdekatan kalo jalan kaki pegeeell sih wkwk. Oiya biayanya sekitar 600 Peso kalo ga salah ini untuk berdua yaaa! Ya lumayan lah sejam an ditemenin kesana kemari.
Walaupun menurutku tempatnya biasa ajaa yaa still okay lah ala ala benteng-benteng di Indo wkwk sama kota lama di Semarang, aku tuh tipikal yang suka aja buat tahu budaya negara orang how they live kayak seru ajaaa jadi punya banyak sudut padang lain aja gituuu.. jadi tetep Seruuu!

Sorenya kami mengejar sunset ke Manila Bay — Dolomite Beach. Pantai kota dengan pasir putih buatan, tapi disini aku ngerasa cakeeup sih walaupun pantai buatan dikelilingi bangunan tinggi. Sunsetnya juga super cantiiikk. 







Setelah itu malamnya, aku ngemall aja di sekitar Manila Bay dan dekat hotel, cobain beberapa makanan haha tapi tetep makan aman yang penting halal di mallnya, aku agak lupa deh nama mall mirip Kokas deh hahaha! Habis itu aku beli beberapa snack di sevel sebelum istirahat di HOTEL......

Dan begitulah perjalanan super singkatku di Manila — cuma sehari semalam tapi penuh kejutan, sedikit ngelawak yaa pas tau ternyata vibesnya mirip banget sama Indo, tapi tetap bikin hangat hati. Mungkin Manila bukan kota paling megah atau paling turistik yang pernah aku datangi, tapi ada sesuatu di sana yang familiar… kayak tempat asing yang terasa dekat. 

Tetap lucu sih kalau diingat: tujuan awalnya cuma “nambah negara” dan nyari tiket murah buat lanjut ke negara berikutnya. Tapi ternyata hal receh kayak Jeepney warna-warni, pedicab keliling kota tua, sampai sunset buatan di Manila Bay justru jadi momen berkesan. Kadang perjalanan nggak harus spektakuler untuk bikin kita senyum.

Dan buat aku — apalagi sebagai budak corporate yang cutinya terbatas, budgetnya realistis — bisa unlock satu negara lagi tuh rasanya kayak achievement badge di hidup. Bukan soal cepat atau lambat, bukan soal lamanya stay… tapi soal terus ngelangkah, selangkah lebih dekat ke mimpi menjelajah dunia.

Manila selesai, kita lanjut petualangan ke negara berikutnyaaa yaa!
Next country, I’m ready. ✈️


Komentar

Postingan populer dari blog ini

6th Country - GEORGIA TRIP (Eps. Kazbegi)

6th Country - GEORGIA TRIP (Eps. Tbilisi)