Apakah Kamu Bahagia?
Di penghujung malam….
Tergelitik untuk membuat tulisan ini…
Apakah semua orang bahagia di dunia ini? Bagaimana mereka mengendalikan rasa sedih, rasa tidak bahagia, dan perasaan lainnya yang tidak sesuai harapan mereka?
Kata ustadz Adi Hidayat dunia memang tempatnya capek, kalo mau senang di surga… hehe iya juga sih sebagai manusia harus bisa berdamai dengan berbagai anugerah perasaan yang Allah berikan, senang, sedih, marah, kesal, jengkel, iri dan lain sebagaianya. Apalagi kita manusia sebagai makhluk sosial yang pastinya berinteraksi dengan berbagai sifat manusia yaang ajaaiibb 🥵
Sebenarnya, inti tulisan ini bukan kepada bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. Tapi ini hanya sisi usilku terhadap perasaan manusia dan makhluk lain. Sering kali aku menemui orang yang suka marah, orang yang suka mempersulit pekerjaan dan hidup orang lain, orang yang egosentris seolah dunia adalah tentangnya. Orang yang merasa lebih dari orang lain, orang yang merasa paling benar dll hahahaa tulisan ini ku buat karena aku menemui dalam kehidupan nyataku. Ada sedikit rasa penasaran, mengapa mereka mempunyai sikap dan perlakuan seperti itu? Apakah mereka bahagia dengan sifat dan perlakuan itu terhadap orang lain? Apakah mereka bahagia melihat orang lain tertindas? Apakah mereka senang menjadi tinggi karena menjatuhkan?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering kali muncul di dalam otakku, karena jujur geram dan sangat jengkel ketika kita menemui orang yang tidak bisa menghargai orang lain. Tapi entah mengapa ada sisi rasa kasihan dan menjadi bertanya-tanya. Apa yah yang membuat mereka marah tanpa alasan? Apa yah yang membuat mereka merendahkan orang lain? Apakah itu salah satu indikator untuk membuat mereka bahagia? Bukankah hati yang bahagia, pikiran yang bersih akan menghasilkan lisan yang baik, lisan yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik yang jika dilakukan terus menerus akan menjadi sebuah “habit”. Tidakkah mereka merasa cukup akan hidupnya, tidakkah mereka merasa ingin untuk berbagi dan memberikan kebahgiaan untuk orang lain.
Aku banyak mendapatkan insight dari suamiku… bahwa kemarahan kita terhadap orang lain, rasa jengkel kita rasa iri kita sebenernya adalah aspek-aspek yang mengurangi rasa bahagia. Bener sih, aku juga kalo bahagia ga punya lagi energi untuk marah sama orang lain karena itu malah jadi ruin the day dan merusak kebahagiaan.
Okay, jadi aku menarik kesimpulan. Ketika menemui orang-orang yang aneh bin ajaib kerjaannya marah-marah, aku harus tetap chill dan justru aku harusnya kasian wkwk mungkin dia orang yang tidak bahagia dengan hidupnya!
Hihi pesan dari akuu, yuk kurang-kurangin amarahnya, kendalikan emosinya, ESQnya ditingkatkan, ketika kita merasa cukup merasa content dan mampu menghalau gangguan seperti itu, yakin deh kamu pasti jadi lebih lapang dan bahagia. Jangan biarkan orang menghancurkan dirimu yaaa, tunjukkan kualitas dirimu dengan skill dan pengelolaan emosi yang baik bukan dengan amarah!
Semoga yang hidupnya kurang bahagia juga sadar bahwa dengan memulai menciptakan kebahagiaan dari dalam diri sendiri lalu membagikannya kepada orang lain adalah solusi!
Ku akhiri dengan lagu adera….
17 Sept 2024
Di dalam mobil KIA - Rio
Sumber Inspirasiku 💙
Semoga mendapatkan ibrah dan manfaat….
Komentar
Posting Komentar